KAJIAN GENDER: STEROTIPE PADA ANAK DALAM KELUARGA
DOI:
https://doi.org/10.32832/oborpenmas.v3i2.3609Abstract
Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama terjadinya proses transfer of knowledge. Pembelajaran yang diterima didalam rumah adalah pembentukan sikap dan penguatan karakter. Krisis percaya diri mulai memasuki setiap dimensi kehidupan manusia. Permasalahan tersebut bisa berupa, ketidakadilan baik dalam pembagian peranan dirumah,
pembatasan dalam menentukan pilihan, ikut campur orang tua dalam menentukkan rekan
bermain bahkan sampai kepada pelabelan yang mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi misalnya, perundungan akibat pelabelan tersebut. Pelabelan yang dilakukan awalnya
adalah untuk menjadikan seseorang sebagai sasaran gurauan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif masyarakat mengenai gender dan bentuk pelabelan negative terhadap anak didalam keluarga. Pelabelan tersebut dapat berbentuk perbedaan peranan, aturan dalam melakukan kegiatan, media bermain, teman bermain yang diberikan kepada anak laki-laki dan perempuan. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Alat pengumpul data yang digunakan berupa kuisioner yang diberikan kepada keluarga pada salah satu kelurahan yang ada di Kota Bandung. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa masih terjadi
tindakan atas ketidakadilan gender berupa pelabelan dan pembeda-bedaan tugas dan fungsi laki-laki dan perempuan terhadap anak didalam keluarga. Perolehan skor 40,33% pada rentang penilaian skala 37-52 masuk dalam kategori kurang baik. Dari hasil analisis data
deskriptif merepresentasikan bahwa perlakuan gender yang didapatkan anak adalah perlakuan yang terlihat sederhana tetapi dapat berdampak buruk dimasa yang akan datang. Penelitian mengenai persepsi gender dan representasi pelabelan terhadap anak laki-laki dan
perempuan membentuk istilah yaitu ketidakadilan gender yang dapat merugikan laki-laki dan perempuan dimasa depan.