Pendidikan Islam dalam Perspektif Ulama Bugis K.H. Lanre Said
DOI:
https://doi.org/10.32832/tadibuna.v7i1.1361Keywords:
Pendidikan Islam, Tahfidz Qur’an, Ulama Bugis, Lanre SaidAbstract
Sebagai sebuah usaha untuk melestarikan ajaran pemahaman dan ideologi, pendidikan Islam akan terus eksis selama umat Islam masih menjalankan kewajiban beragama. Dengan pendidikan ajaran agama tetap terjaga, para ulama sebagai agen pendidikan terus muncul tiap saat. Di Indonesia, perkembangan pendidikan Islam cukup pesat, baik sebelum maupun setelah kemerdekaan. Ulama Indonesia yang telah menimba ilmu di luar maupun dalam negeri berlomba mendirikan lembaga pendidikan dengan konsep yang mereka rumuskan. Hasilnya, lahirlah berbagai lembaga pendidikan Islam yang kelak melahirkan tokoh-tokoh bangsa. Tren perkembangan pendidikan Islam yang bermula dari Sumatera, lalu ke Jawa, akhirnya ke Sulawesi Selatan. Di kepulauan ini, berdiri beberapa lembaga pendidikan kaderisasi ulama, khususnya ulama Bugis. Ulama Bugis telah membuktikan bahwa mereka tetap eksis dengan perubahan zaman yang begitu cepat. Merespon dengan baik setiap pergantian zaman, tetap menjadi bagian penting dalam membangun bangsa lewat dunia pendidikan dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun masyarakat beradab. Mereka pada akhirnya menjadi agen islamisasi di wilayah Indonesia Timur pada paruh kedua abad ke-XX. Di antara ulama terkemuka Bugis adalah Lanre Said. Beliau telah meletakkan dasar-dasar pemikiran pendidikan Islam di nusantara terkhusus masyarakat Bugis, terutama pendidikan Tahfidzul Qur’an. Dengan hidupnya budaya hafal Al-Qur’an maka umat Islam tidak akan susah diajak berlayar ke pulau Al-Qur’an.
References
Al-Jauziyah, I. al-Q. (2012). Fawâ’id al-Fâwâa’id. (Muhtadi & A. Risdianto, Penerj.). Jakarta: Darus Sunnah Press.
Ardiansyah, M., Hafidhuddin, D., Mujahidin, E., & Syafrin, N. (2017). The Concept of Adâb by Syed Muhammad Naquib al-Attas and Its Relevance to Education in Indonesia. International Journal of Islamic Education Ta’dibuna, 1(1), 53–64.
Bruinessen, M. van. (1999). Rakyat Kecil, Islam, dan Politik. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Christian, P. (2006). The Bugis. (H. dan N. S. diterjemahkan denganoleh Abdul Rahman Abu, Penerj.). Jakarta: Nalar dan Forum.
Damanhuri, A., Mujahidin, E., & Hafidhuddin, D. (2013). Inovasi pengelolaan pesantren dalam menghadapi persaingan di era globalisasi. Jurnal Ta’dibuna, 2(1), 17–37.
Dhofier, Z. (1994). Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES.
Halim, W. H., & Sesember. (2012). Topanrita dan Anregurutta dalam Masyarakat Bugis Abad XX. Jurnal Al- Ulum, 12(2).
Hasbullah. (1999). Sejarah Pendidikan Islam Indonesia. Jakarta: Raja Graindo Perkasa.
Husaini, A. (2013). Fiilsafat Ilmu Perspective Barat dan Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
Ide, S. M. (1977). Kamus Bahasa Bugis-Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kadir, A. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. In Indobis (Vol. 1, hal. 104–105). Makassar.
Kadir, A. (2008). Ulama Bugis. Makassar: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama.
Khaldun, I. (2010). Muqaddiman Ibn Khaldûn, Tahqîq Majdî Fathî al-Sayyed. Mesir: Dâr al-Taufiqiyah li al-Turâts.
Mahlani, G. (2013). Sintesa Pendidikan Islam. Makassar: LSQ.
Manti, B. B., Husaini, A., Mujahidin, E., & Hafidhuddin, D. (2016). Konsep Pendidikan Modern Mahmud Yunus dan Kontribusinya Bagi Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal Ta’dibuna, 5(2), 153–185.
Mattudala. (n.d.). “Manusia dan Kebudayaan Bugis-Makassar dan Kaili d Sulawesi” dalam Antropologi.
Mujahidin, E. (2005). Pesantren Kilat: Alternatif Pendidikan Agama Di Luar Sekolah. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Muljana, S. (2008). Kesadaran Nasional, dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan. Yogyakarta: LKiS.
Munawwir, I. (2006). Mengenal pribadi 30 pendekar dan pemikir Islam dari masa ke semasa. Bina Ilmu.
Noorduyn, J. (2000). “The Wajorese Merchants’ Community in Makassar” dalam Roger Tol, Kees van Dijk dan. In G. Acciaioli (Ed.), Authority and Enterprise among the Peoples of South Sulawesi. Leiden: KITLV Press.
Palimai, I. K. (2010). Jejak Dakwah KH Lanre Said: Ulama Pejuang dari DI/TII hingga Era Reformasi. Jogjakarta: Aynat Publishing.
Patunru, A. D. (1965). Sedjarah Wajo. Makassar: YKSST.
Pawiloy, S. (1987). Sejarah Perjuangan Angkatan 45 di Sulawesi Selatan. Ujungpandang: Dewan Harian Daerah Angkatan 45.
Umar, H. (2000). Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi (Vol. (Cet. III;). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Yunus, M. (1996). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Hidkarya Agung.