Model regenerasi dan kaderisasi kepemimpinan pondok pesantren di Kabupaten Bogor
DOI:
https://doi.org/10.32832/tadibuna.v8i1.1782Keywords:
kaderisasi, kepemimpinan, pesantren, regenerasiAbstract
Pesantren di Indonesia berdiri sebagai penjaga tradisi dan budaya Islam. Sejak zaman pra-kolonial sampai sekarang pesantren memainkan peran penting dalam membangun masyarakat. Kiai sebagai tokoh utama di pesantren menentukan eksistensi pesantren. Oleh karena itu pesantren harus dilestarikan. Makalah ini membahas upaya pelestarian pesantren melalui regenerasi. Secara khusus pada model regenerasi yang digunakan oleh pesantren di Bogor. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode survei. Data dianalisis dari bahan yang dikumpulkan berdasarkan penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian ini menemukan bahwa kiai pesantren di Bogor banyak melakukan regenerasi model keturunan. Kepemimpinan di pesantren diwarisi dari kiai sebagai pendiri kepada anaknya atau menantu. Untuk melestarikan kekuasaan kiai menyiapkan pengganti sejak dini. Ini disebut sebagai kaderisasi. Upaya ini meliputi penentuan nilai dasar, pelaksanaan program dan evaluasi. Nilai dasar yang diharapkan dari kader mencakup akhlak, ibadah, keilmuan, manajerial dan dedikasi. Program kaderisasi mencakup pendidikan dan penugasan. Evaluasi meliputi pendekatan pribadi dan manajerial.
References
Al-Madyuni, M. Q. (2013). Sang Kiyai Tiga Generasi. Jombang: Pustaka Al-Khumul.
Bruinessen, V., & Martin. (1999). Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat. Mizan: Bandung.
Burhan, B. (2010). Metode penelitian kuantitatif: komunikasi, ekonomi, dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta: PT. Prenada Media Group.
Dhofier, Z. (2011). Tradisi pesantren: studi pandangan hidup kyai dan visinya mengenai masa depan Indonesia. Jakarta LP3ES.
Jabnoun, N. (2012). Islam and management: Your ultimate guide to running a business from an Islamic perspective. International Islamic Publishing House (IIPH).
Masqon, D. (2015). Buku Profil Pondok Modern Gontor. Ponorogo: Gontor Press.
Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.
Pribadi, Y. (2013). Religious Networks in Madura; Pesantren, Nahdlatul Ulama and Kiyai as the Core of Santri Culture. Jurnal Al-Jami’ah, 51 (1)
Siregar, F. M. (2013). Religious leader and charismatic leadership in Indonesia: the role of Kyai in Pesantren in Java. Jurnal Kawistara, 3(2).
Sugiyono, P. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wahid, M. (2008). The Metamorphosis of Pesantren, International Journal of Pesantren Studies, 2 (2).
Zaini, A., & K.H. (2011). Abdul Wahid Hasyim Pembaru Pendidikan Islam dan Pejuang Kemerdekaan. Jombang: Pesantren Tebuireng.
Zarkasyi, A. S. (2005). Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren. Jakarta: Rajagrafindo Persada.