DISAIN PENGERING BIJI KOPI BERENERGI LIMBAH BIOMASSA PERTANIAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BIJI KOPI
DOI:
https://doi.org/10.32832/ame.v8i1.5395Abstract
Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia yang tumbuh dengan subur dan
tersebar di seluruh Pulau. Hampir disetiap daerah mempunyai ciri khusus dari penghasil kopi,
salah satunya di desa Cilumping yang berada di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap
Propinsi Jawa Tengah berada diketinggian antara 300 – 1.300 meter diatas permukaan laut.
Mayoritas mata pencarian utama masyarkat desa Cilumping adalah perkebunan kopi. Kopi
menjadi komoditas pertanian unggulan yang ditanam oleh kelompok tani desa Cilumping. Kopi
yang ditanam oleh petani desa Cilumping adalah jenis kopi robusta. Bahkan kopi robusta desa
Cilumping sudah merambah pasar Eropa, dipromosikan pada pameran COTECA di Hamburg,
Jerman. Kapasistas produksi kopi robusta mencapai 100 ton ketika musim panen tiba. Namun
sarana produksi pasca panen yang dimiliki oleh kelompok tani yang belum memadai secara
menyeleruh menjadi permasalahan tersendiri oleh setiap kelompok tani. Salah satu kendala yang
dihadapi oleh kelompok tani yaitu ketika proses pengeringan biji kopi hasil panen. Saat ini
proses pengeringan biji kopi hasil panen masih dilakukan dengan menggunakan Pengeringan
alami. Proses ini sangat bergantung kepada energi matahari sebagai sumber utama energi untuk
pengeringan. Pengering alami menjadi tidak efektif ketika musim penghujan tiba bersamaan
dengan bulan panen kopi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penerapan teknologi tepat guna
dibidang pengeringan biji kopi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan alat pengering kopi
yang efektif, efisien, dan menghasilkan biji kopi yang kering yang sesuai standar dengan
memanfaatkan limbah biomassa pertanian sebagai sumber energi untuk pengeringan.
Pemanfaatan limbah biomassa pertanian sebagai sumber energi alat pengering, dikarenakan
potensinya yang melimpah di Desa Cilumping.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah:Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).