Pola Pembentukan Perilaku Anak Melalui Ritual Peta Ega: Studi Deskriptif pada Budaya Masyarakat Tidore
DOI:
https://doi.org/10.32832/pro-gcj.v2i1.5151Keywords:
Peta Ega, Perilaku Anak, SugestiAbstract
Indonesia is one of the great nations and countries. Indonesia has a unique cultural diversity or diversity. This diversity is reflected in various fields of life, including the arts, social and family fields. In the family, cultural patterns have a role in influencing rituals in the family, one of which is the ritual the birth of a baby. The Peta Ega Ritual is a ritual to welcoming the birth of a baby in Tidore Island and North Maluku communities. The Ega Map ritual has its peculiarities. The people of Tidore believe that suggestions through the Peta Ega ritual can have an impact on children's behavior in the future. The Peta Ega ritual itself has a element of suggestion given by parents or pious people to the baby. The approach in this research is qualitative with descriptive methods. Respondents from communities on the island of Tidore. The pattern of forming children's behavior in the Peta Ega ritual is carried out in two ways, that is direct suggestions given directly and indirectly. Direct suggestions are given by people who Peta Ega to the baby, while indirect suggestions are through suggestions on the placenta and behavioral associations given by parents and close relatives that are repeated repeatedly until the baby grows up. The words of suggestion are also considered as prayers that strengthen children's behavior.
Abstrak
Indonesia adalah salah satu bangsa dan negara besar. Indonesia memiliki keanekaragaman atau keragaman budaya yang unik. Keberagaman ini tercermin dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang seni, sosial, dan kekeluargaan. Di dalam keluarga, pola budaya berperan dalam mempengaruhi ritual dalam keluarga, salah satunya adalah ritual kelahiran bayi. Ritual Peta Ega merupakan ritual penyambutan kelahiran bayi di masyarakat Pulau Tidore dan Maluku Utara. Ritual Peta Ega memiliki kekhasan tersendiri. Masyarakat Tidore percaya bahwa sugesti melalui ritual Peta Ega dapat berdampak pada perilaku anak di masa depan. Ritual Peta Ega sendiri memiliki unsur sugesti yang diberikan oleh orang tua atau orang yang shalih kepada sang buah hati. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Responden dari masyarakat di Pulau Tidore. Pola pembentukan tingkah laku anak dalam ritual Peta Ega dilakukan dengan dua cara, yaitu sugesti langsung yang diberikan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung diberikan oleh orang yang mempeta ega peta pada bayi, sedangkan sugesti tidak langsung melalui sugesti pada ari-ari bayi dan asosiasi perilaku yang diberikan oleh orang tua dan kerabat dekat yang diulang-ulang hingga bayi tumbuh besar. Kata-kata sugesti juga dianggap sebagai doa yang menguatkan perilaku anak
References
Kahija. (2007). Hipnoterapi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Koirun, L. (2019). Tradisi Larung Ari-Ari Sebagai Ritual Kelahiran Bayi di Kota Surakarta. Papers INA-RXIV
Petrus. (2019). Makna Ritual Adat Hapo Ana (Syukuran Bayi Lahir) Pada Masyarakat Jingitiu Di Desa Peddaro Kecamatan Hawu Mehara Kabupaten Sabu Raijua, Jurnal Gatranusantara, Volome 17, No. 2
Kasman, R. (2013). Program Bimbingan Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Kecerdasan Moral Siswa, Jurnal Psikopedagogia, Volume 2, No. 1
Trinurmi, S. (2014). Pengaruh Sugesti dalam Pencapaian Hasil Belajar Siswa, Jurnal Al Irsyad An Nafs, Volume 1, Nomor 1.
Vivit & Elis. (2018). Ritual Ngebuyu: Membumikan Pewaris Dan Perubahan Ritual Kelahiran Pada Marga Legun, Way Urang. Jurnal Imu Sosial dan Budaya, Volume 20 , No. 2
Isnain, M. (2021) Hasil Wawancara Tentang Proses Ritual Peta Ega.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Prophetic Guidance and Counseling Journal disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.