Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Bahan Bakar Biodiesel B30 Dan Solar Dexlite Pada Mesin Diesel R175A
DOI:
https://doi.org/10.32832/almikanika.v4i1.7170Kata Kunci:
Biodiesel B30, Solar Dexlite, Emisi Gas Buang, Bahan BakarAbstrak
ABSTRAK
Penggunaan bahan bakar solar di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk. Hal ini berdampak pada pencemaran pada lingkungan dan penurunan devisa negara akibat impor solar yang semakin tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah mengembangkan biodiesel B30, yaitu bahan bakar yang diciptakan dari pencampuran solar impor dengan biodiesel sebesar 30%. Untuk mengetahui efektivitas pencampuran bahan bakar tersebut, dilakukan pengujian terhadap emisi gas buang biodiesel B30 menggunakan mesin diesel tipe R175A yang nantinya akan dibandingkan dengan emisi gas buang dari solar dexlite. Pengujian dilakukan dengan mengatur putaran mesin sebesar 1800 rpm, 2000 rpm, 2200 rpm, 2400 rpm, dan 2600 rpm serta memasang selang sensor emisi gas buang pada bagian knalpot mesin diesel. Sensor memngukur jumlah emisi gas buang untuk hidrokarbon, karbon monoksida, karbon dioksida, dan nitrogen oksida. Hasil uji emisi gas buang dari biodiesel B30 menunjukkan emisi hidrokarbon dari biodiesel B30 lebih rendah sekitar 2 – 20 ppm. Vol dari solar dexlite, emisi karbon monoksida dari biodiesel B30 lebih rendah sekitar 0,01 – 0,05% Vol dari solar dexlite., emisi karbon dioksida dari biodiesel B30 memiliki nilai sekitar 0,1 – 0,4% Vol lebih rendah dari solar dexlite, dan emisi nitrogen oksida yang dihasilkan oleh biodiesel B30 meningkat sekitar 2 – 12 ppmVol dibandingkan dengan diesel dexlite. Secara keseluruhan, biodiesel B30 mampu menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah dibandingkan dengan solar dexlite pada mesin diesel tipe R175A.
Kata kunci : Biodiesel B30; Solar Dexlite; Emisi Gas Buang; Bahan Bakar
ABSTRACT
The use of diesel fuel in Indonesia continues to increase along with increasing economic growth and population. This has an impact on environmental pollution and decrease in the country's foreign exchange due to higher imports of diesel. To overcome this, the government has developed B30 biodiesel, which is mixing imported diesel with 30% biodiesel. To determine the effectiveness of the blending of these fuels, a test was carried out on the exhaust gas emissions of biodiesel B30 using an R175A type diesel engine which will later be compared with exhaust gas emissions from dexlite diesel. The test was carried by adjusting the engine rotational speed of 1800 rpm, 2000 rpm, 2200 rpm, 2400 rpm, and 2600 rpm and installing the exhaust gas emission sensor hose on the exhaust of the diesel engine. The sensor measures the amount of exhaust gas emissions for hydrocarbons, carbon monoxide, carbon dioxide, and nitrogen oxides. Exhaust gas emission test results from biodiesel B30 show hydrocarbon emissions of B30 biodiesel are lower by about 2 – 20 ppmVol than dexlite diesel, carbon monoxide emissions from biodiesel B30 are lower by about 0,01 – 0,05% Vol than dexlite diesel, carbon dioxide emissions from biodiesel B30 is about 0,1 – 0,4%. Vol lower than dexlite diesel, and the emission of nitrogen oxides produced by biodiesel B30 increases by about 2 – 12 ppmVol compared to dexlite diesel. Overall, biodiesel B30 is able to produce lower exhaust emissions compared to dexlite diesel in the R175A diesel engine.
Keywords : Biodiesel B30; Dexlite Diesel; Exhaust Gas Emissions; Fuels
Referensi
M. Gewati, "Indonesia Dahulu Produsen Minyak Bumi, KiniImportir,Kenapa?.,” Kompas, 03-Oct-2017. [Online]. Available: https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/03/130700626/indonesia-dahulu-produsen-minyak-bumi-kini-importir-kenapa. [Accessed: 09-Mar-2021].
BPPT, Indonesia Energy Outlook 2020 - Special Edition Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Sektor Energi di Indonesia Diterbitkan, Special Ed. Jakarta, 2020.
H. EBTKE, "Direktorat Jenderal EBTKE - Kementerian ESDM,” Kementerian ESDM, 18-Dec-2020. [Online]. Available: http://ebtke.esdm.go.id/post/2020/06/30/2574/pagu.indikatif.tahun.2021.disepakati.rp684.triliun.menteri.esdm.kita.gunakan.untuk.kepentingan.masyarakat. [Accessed: 09-Mar-2021].
M. T. Ichsan, S. Anis, and D. Widjanarko, "Pengaruh Campuran Biodiesel Minyak Rumput Laut Gracilaria Verrucosa Dengan Bahan Bakar Solar Terhadap Unjuk Kerja dan Emisi Gas Buang Mesin Diesel,” J. Tek. Mesin Indones., vol. 13, no. 1, pp. 12–15, 2018.
S. Irfan and H. Purnomo, "Studi Komparasi Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar Dan Minyak Kelapa (Virgin Coconut Oil ),” J. 7 Samudra, vol. 3, no. 1, pp. 18–25, 2018.
T. B. Sitorus, F. Ariani, and Z. Lubis, "Efek Bahan Bakar Biodiesel Dari Minyak Kedelai Terhadap Emisi Gas Buang Dan Temperatur Ruang Bakar Mesin Diesel,” Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol. 9, no. 2, pp. 1083–1090, 2018.
R. D. E. Witjonarko and E. Haryono, "kajian Eksperimental Emisi Gas Buang Two Stroke Marine Diesel Engine Berbahan Bakar Campuran Minyak Solar (HSD) Dan Biodiesel Minyak Jelantah Pada Beban Simulator Full Load,” J. Inovtek Polbeng, vol. 7, no. 2, pp. 84–97, 2017.
M. A. Firdausy, A. Mizwar, R. M. Khair, I. Nirtha, and N. Hamatha, "PERBANDINGAN EMISI GAS BUANG YANG DIHASILKAN PADA PENERAPAN BIODIESEL DI PT ADARO INDONESIA,” Jukung J. Tek. Lingkung., vol. 6, no. 2, pp. 147–156, 2020.
A. Priatni, Y. Adiningsih, and Fitriani, "KARAKTERISASI SIFAT FISIK KIMIA BIODIESEL DARI TRANSESTERIFIKASI ENZIMATIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP EMISI GAS BUANG,” J. Ris. Teknol. Ind., vol. 8, no. 15, pp. 27–36, 2014.
A. Havendri, "Kaji EksperimentalPrestasi dan Emisi Gas Buang Motor Bakar Diesel Menggunakan Variasi Campuran Bahan Bakar Biodiesel Minyak Jarak (Jatropha Curcas L) dengan Solar,” J. Tek., vol. 1, no. 29, pp. 65–72, 2008.
A. Havendri, "KAJI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN PRESTASI DAN EMISI GAS BUANG MOTOR BAKAR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN SOLAR DENGAN BIODIESEL CPO SAWIT, MINYAK JARAK, DAN MINYAK KELAPA,” Semin. Nas. Tah. Tek. Mesin VII, vol. 2, no. 1, pp. 1–11, 2018.
E. A. Saputro, S. A. Susanto, and A. Cholik, "Study Pustaka Penurunan Parameter Nox Dan Co Pada Emisi Gas Buang B30,” J. Atmos., vol. 2, no. 1, pp. 31–35, 2021.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis menyatakan dan memuji untuk mem-posting karya secara online (contoh: di institusi repositorional atau di situs web) sebelum dan selama proses mereka, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka ).