HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK ORANG TUA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA UMUR 1 – 4 TAHUN
DOI:
https://doi.org/10.32832/hearty.v11i2.15046Abstrak
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia yang menentukan keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya dimana sistem imunitasnya masih lemah dan belum sempurna sehingga menyebabkan balita sangat rentan terkena penyakit ISPA. Salah satu penyebab ISPA pada balita adalah pajanan asap rokok didalam rumah yang merupakan faktor utama pencemaran udara dalam ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok orang tua dengan kejadian ISPA pada balita umur 1-4 tahun di Puskesmas Selat. Artikel ini dibuat dengan menggunakan metode penelitian analitik korelatif. Sampel penelitian adalah orang tua yang mempunyai balita usia 1 - 4 tahun yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Selat yang 258 responden. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah perilaku merokok dan kejadian ISPA. Teknik analisa data menggunakan uji Spearman’rho. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia antara 36 sampai dengan 45 tahun (41,9%) dengan jenis kelamin paling banyak adalah laki – laki (57,8%), pendidikan terakhir tamat SD dan Tamat SMP (22,5%) serta memiliki pekerjaan sebagai buruh (26,0%). Mayoritas perilaku merokok orang tua termasuk sedang (49,2%) ISPA balita termasuk sedang (52,3%). Hasil menunjukkan terdapat hubungan antara perilaku merokok orang tua dengan kejadian ISPA Balita (p-value = 0,001) dengan korelasi positif dan kekuatan korelasi kuat (r=0,761). Adanya hubungan perilaku merokok dan kejadian ISPA pada anak, diharapkan kerja sama dari berbagai pihak untuk meningkatkan program dan pemberian KIE mengenai bahaya merokok bagi perokok aktif dan pasif serta terapi berhenti merokok kepada masyarakat sehingga orang tua dapat meningkatkan kesadaran perilaku hidup sehat dan bersih.