PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT DI DESA MAMBULU BARAT, KECAMATAN TAMBELENGAN, KABUPATEN SAMPANG
DOI:
https://doi.org/10.32832/hearty.v11i2.9195Kata Kunci:
prilaku, jamban sehat, buang air besarAbstrak
Pencapaian sasaran Sustainable Development Goals SDGs salah satunya tujuannya merupakan tentang air bersih serta sanitasi, pada prilaku hidup sehat salah satunya bisa diwujudkan dengan membuang kotoran manusia( feses)/ buang air besar dengan metode yang sehat ataupun pada tempatnya, semacam jamban. World Health Organization tahun 2018, memperkirakan sebanyak 2, 4 miliyar ataupun 1 dari 3 penduduk dunia tidak mempunyai jamban, serta tidak menyesuikan hidup bersih serta sehat. Permasalahan minimnya pemakaian jamban dipengaruhi oleh minimnya sikap kesehatan area warga. Riset ini bertujuan buat mendeskripsikan prilaku warga dalam memakai jamban bersih serta sehat di Desa Mambulu Barat, Kecamatan Tambelengan, Kabupaten Sampang. Riset ini memakai tata cara riset deskriptif. Populasi dalam riset ini merupakan segala kepala keluarga di Desa Mambulu barat yang bersedia. Terdapat 50 responden dalam riset ini. Pengumpulan informasi memakai kuesioner. Hasil riset menampilkan kalau prilaku warga Desa Mambulu Barat, Kecamatan Tambelengan, Kabupaten Sampang dalam memakai jamban bersih serta sehat dari 50 responden( 54%) ataupun 27 responden berperilaku negatif, sebaliknya( 46%) ataupun 23 responden berperilaku positif. Buat tingkatkan kepemilikan, pemanfaatan serta pemakaian jamban bersih serta sehat di Desa Mambulu Barat, Kecamatan Tambelengan, Kabupaten Sampang dibutuhkan motivasi serta pembinaan.
Referensi
World Health Organization. (2006). WHO Guidelines On Hand Hygiene in Health Care (Advanced Draft): Global Safety Challenge 2005-2006: clean care is safer care. World Health Organization.
Kementerian Kesehatan Indonesia. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018.
Kementrian Kesehatan RI, 2011, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 2269/ MENKES/PER/XI/2011 Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
Maryunani, A. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Trans Infomedia.Jakarta.
Daud, A. 2001. Dasar- Dasar Kesehatan Lingkungan. FKM Unhas. Makassar.
Kusumawati, Yuli Astuti DA. Hubungan antara pendidikan dan pengetahuan kepala keluarga tentang kesehatan lingkungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di kelurahan joyontakan. J Kesehat Juni 2008. 1(No.1).
Dunggio, N. C. D. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Tentang Penggunaan Jamban Di Desa Modelomo Kecamatan Tilong Kabila Kabupaten Bone Bolango. Jurusan Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.
Tontuli Evert , Paturusi Ahmad MA. Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Ongkaw I Kecamatan Sinonsayang. EPIDEMIA J Kesehatan Masy. UNIMA. 2020;01(02). Universitas Sumatera Utara. Medan.
Gani, H. A., E. Istiaji dan P. E. Pratiwi. 2015. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga Masyarakat Using(Studi Kualitatif Di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Ikesma. Vol. 11, 25¬35.
Otayya, G. L. 2012. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Masyarakat Terhadap Penggunaan Jamban Keluarga (Studi Kasus di Desa Ilomanga Kecamatan TabangoKAbupaten Gorontalo). IAIN Sultan Amai Gorontalo. Gorontalo.
Simanjuntak, D. 2009. Determinan Perilaku Buang Air Besar (BAB) Masyarakat (Studi terhadap Pendekatan Community Lead Total Sanitation pada Masyarakat Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Pagilaran, Kabupaten Pandeglang Tahun 2009). Universitas Indonesia. Depok.
Widaryoto. 2002. Faktor -Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Penggunaan Jamban pada Kepala Keluarga yang Memiliki Jamban di Kecamatan Kepahiang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Tesis. Universitas Indonesia. Depok.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
Wawan, A., & Dewi, M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan Perilaku Manusia. Cetakan ke-2. Yogyakarta: Nuha Medika.