FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN PROMOSI KESEHATAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG EBONI LANTAI 3 RS PMI BOGOR TAHUN 2017
DOI:
https://doi.org/10.32832/pro.v1i1.1427Abstrak
Promosi kesehatan yang dilakukan oleh perawat khususnya pada pasien TB adalah untuk memutuskan rantai penularan TB, karena penularan TB dapat terjadi akibat dari perilaku pasien yang salah. Metode kualitatif dan penerapan study kasus dengan populasi perawat RS PMI Bogor dan perawat Ruang Eboni sebagai sampel penelitiannya, dilakukan dalam proses pencarian data.
Wawancara mendalam dilaakukan untuk memperoleh data dan dilakukan triangulasi data serta analisa data. Hal terpentng yang harus diperhatikan oleh perawat dalam pelayanan Promosi Kesehatan, antara lain: Pengetahuan, sikap terhadap pasien dengan TB, waktu edukasi, cara komunikasi, media promosi dan cara memodifikasi lingkungan. Peningkatan pengetahuan pasien melalui promosi kesehatan oleh perawat diharapkan dapat memutuskan rantai penularan TB.
Referensi
Agarwal P, Rathi P, et al. (1999). Tuberculous Spondilitis: ‘Globallesion’.
Special issues on Tuberculosis, Bombay Hospital Journal.
Akreditasi Rumah Sakit (2016,April 9), Pedoman manajerial PPI di RS dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, Departemen Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia(Perdalin).
http://akreditasi.my.id/rs/pedoman-manajerial-ppi-di-rs-dan-fasilitas-kesehatan-lainnya/
Alim Akhmad (2016).ISLAMISASI ILMU KESEHATAN. Pusat Kajian Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor. UIKA Press.
Al-Quran: Q.S Asy-Syura: 30
As-sa’di Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir (2016).99 HADIS PEDOMAN HIDUP MUSLIM. Solo. Fatiha Publishing
CDC “Cover Your Cough – Stop The Spread Of Germs That Can Make You And Others Sick !”. http://www.cdc.gov>protect.cdc_cough
Dara Masoud,Andrei Dadu,et al (2012).Epidemiology of Tuberculosis in WHO European Region and Public Health Response. Springerlink.comConclusion.
Hartono Bambang (2010). Manajemen Pemasaran untuk Rumah sakit. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hidayat A.Aziz Alimul(2010).Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif.Surabaya. Health Book Publishing
Humaira(2013).Proposal Penelitian: Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Pasien Tuberkulosis Paru Dalam Pencegahan Penularan Tuberkulosis Di Puskesmas Tangerang Selatan Tahun 2013.
Kartika SD (2016). Urgensi Undang-Undang Tentang Keperawatan-Jurnal DPR RI. https://jurnal.dpr.go.id>article>view
Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan (2002). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tuberkulosis di fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (20140.Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.
Kholid Ahmad (2012).Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku,Media dan Aplikasinya (Untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan).Jakarta.Divisi Buku Perguruan Tinggi.PT Raja Grafindo Persada.
Lestari Erlina Puji, Nancy Sovira Syafril, Kalqin Alimi Qomara.(2016).Basil Merah.Jakarta. Mata Aksara
Leibert E, Haralambou G.(2004). Tuberculosis In: Rom WN and Garay S. Eds. Spinal tuberculosis. Lippincott, Williams and Wilkins.
Machfoedz Ircham, Eko Suryani (2009). Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya
McLaren,et al (2016).Does directly Observed Therapy Improve Tuberculosis Treatment? More Evidence is Needed to Guide Tuberculosis Policy. BMC Infection Diseases.
Mantra, I.B (1989). Penyuluhan Kesehatan di Rumah Sakit, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Departemen Kesehatan RI: Jakarta
Notoatmodjo Soekidjo (2010). Promosi Kesehatan :Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Notoatmodjo Soekidjo (2012).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Notoatmodjo Soekijo,et al (2013).Promosi Kesehatan Global.Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Nurhayati Iis,et al(2015,Des 3).Perilaku Pencegahan Penularan dan Faktor-Faktor Yang Melatar Belakanginya Pada Pasien Tuberkulosis Multi Drug Resistance (TB-MDR).RSHS. Fakultas Keperawatan. Universitas Padjajaran.
Papua Youth Health. (2015).DOTS,5 Komponen Jitu Pengendali TB. www.papuayouthhealth.org
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia(2011).Tuberkulosis.PDPI
Price Sylvia A, Lorraine M. Wilson.(1992). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed.4 Buku II. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (2016). Tuberkulosis-Temukan Obati Sampai Sembuh.
Tarwanto, Martonah.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Ed.4. Jakarta. Salemba.
Undang-Undang No. 40 Th 2009 tentang Rumah Sakit- Kementrian Kesehatan. www.depkes.go.id>download>peraturan.
Undang-Undang No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan. www. kemenkopmk. go. Id
Wardhani RA. 2013.Patogenesis, Diagnosis dan Klasifikasi Tuberkulosis. Departmen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga. FKUI.
WHO Global tuberculosis control-epidemiology, strategy, financing, WHO Report 2005. WHO/HTM/TB/2015.411.
World Health Organization (2006). Epidemic and Pandemic Alert and Response: Infection Control Standart Precautions In Health Care. Switzerland.
http://www.who.int/patientsafety/information_center/ghhad_download/en/indekx.html
World Health Organization (2008). Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Waspada dan Tanggap Epidemi dan Pandemi.AmStandard Precautions-Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan.pdf
Zuwanda, Raka Janitra (2013).Diagnosis dan Penatalaksanaan Spondilitis Tuberkulosis. CDK-208/Vol.40 no.9.