GAMBARAN KETERPAPARAN MEDIA BERKONTEN PORNOGRAFI PADA ANAK-ANAK PESERTA DIDIK KELAS 4, 5 DAN 6 DI SDN KAYU MANIS 2 KOTA BOGOR
DOI:
https://doi.org/10.32832/pro.v2i5.2524Abstrak
Kemudahan dalam mengaskes internet dan keberagaman media saat ini memudahkan anak-anak terpapar media informasi termasuk konten pornografi. Konten pornografi dapat memicu anak melakukan kekerasan seksual. KPAI berpendapat bahwa kerentanan anak saat ini tidak lagi hanya
menjadi korban tetapi juga menjadi pelaku. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dan desain penelitian cross-sectional dengan metode analisis univariat. Populasi berjumlah 113 siswa dengan sampel sebanyak 87 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 81,6% responden telah terpapar media berkonten pornografi. Sebanyak
17,2% responden terpapar ringan, 18,4% responden terpapar sedang dan 46% responden terpapar berat. Sebanyak 53,8% responden terpapar dari media sosial seperti facebook, google, instagram, tiktok, twitter dan youtube. Sedangkan 12,8% responden lainnya terpapar dari Televisi (TV) dan
3,9% responden mengaku pernah melihat langsung adegan berkonten pornografi. Keterpaparan tersebut dapat dipengaruhi karena adanya stimulus dari ajakan teman sebaya meskipun pengetahuan dan sikap responden dapat dikategorikan baik. Perlu adanya sinergitas dari berbagai sektor untuk
aktif mengkampanyekan gerakan anti terhadap ajakan pornografi. Orang tua dan guru berperan penting dalam mendidik, mengawasi, dan menanamkan nilai-nilai agama agar anak terhindar dari
paparan konten pornografi.