OPTIMALISASI POTENSI REMAJA PUTRI DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI DESA WANGUNJAYA KECAMATAN LEUWISADENG KABUPATEN BOGOR
DOI:
https://doi.org/10.32832/pro.v4i1.5518Abstrak
Perkembangan stunting di Indonesia berdasarkan hasil riset studi status gizi balita Indonesia (SSGBI) 2019 mencatat bahwa jumlah balita stunting di Indonesia saat ini mencapai 27,67 persen. Jumlah tersebut telah melampaui nilai standar maksimal dari WHO yaitu sebesar 20 persen atau seperlima dari jumlah total anak balita dalam suatu Negara. Faktor asupan gizi menunjukkan bahwa 32% remaja putri di Indonesia pada tahun 2017 berisiko kekurangan energi kronik (KEK). Jika gizi remaja putri tidak diperbaiki, maka di masa yang akan datang akan menambah calon ibu yang beresiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melibatkan remaja dapat memperkuat kontribusi remaja dalam meningkatkan kesehatan remaja Salah satu bentuk partisipasi kader anak usia sekolah dan remaja dalam pelaksanaan upaya kesehatan bagi anak usia sekolah dan remaja bertujuan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat.Tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemauan remaja untuk mencegah stunting, metode penyuluhan, diskusi, menonton bersama dan pemicuan , hasil, dan dampak dilakukannya pengabdian ialah adanya peningkatan pengetahuan, motivasi dan partisipasi remaja dalam mendukung pencegahan stunting pada remaja desa Wangun Jaya Kecamatan Leuwisadeng.Referensi
Budiastutik, I., & Rahfiludin, M. Z. (2019). Faktor Risiko Stunting pada anak di Negara Berkembang Risk Factors of Child Stunting in Developing Countries. 122–126. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i3.2019.122-129
Islam, U., Sultan, N., & Kasim, S. (2018). PEMBERDAYAAN REMAJA BERBASIS MASJID (Studi Terhadap Remaja Masjid Di Labuh Baru Barat). Jurnal Masyarakat Madani, 3(2), 1–11.
Kementerian Kesehatan. (2018). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Semester 1.
Kesehatan, K. (2018). Buku KIE Kader Kesehatan Remaja (L. S. R. S. C. Shafiyyah (ed.)). Kementerian Kesehatan RI.
Sales, J. M., Tamler, I., Powell, L., & Tschokert, M. (2019). Community-Based Participatory Research As Positive Youth Development For Adolescents: Findings From The Atlanta Youth Research Coalition Project. Journal of Adolescent Health, 64(2), S25. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2018.10.060
Sawyer, S. M., Afifi, R. A., Bearinger, L. H., Blakemore, S. J., Dick, B., Ezeh, A. C., & Patton, G. C. (2012). Adolescence: A foundation for future health. The Lancet, 379(9826), 1630–1640. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(12)60072-5
TNP2K. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Stunting Ringkasan. http://www.tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/Buku Ringkasan Stunting.pdf
TNP2K. (2018). Panduan Konvergensi Program/Kegiatan Percepatan Pencegahan Stunting. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Uliyanti, Tamtomo, D. ., & Anantanyu, S. (2017). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN Uliyanti1. Jurnal Vokasi Kesehatan, 3(2), 1–11.