HUBUNGAN ANTARA PAJANAN KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN NON- AUDIOTORY PADA PETUGAS KEAMANAN DALAM (PKD) PT KERETA API INDONESIA (KAI) DI STASIUN BOGOR TAHUN 2020
DOI:
https://doi.org/10.32832/pro.v4i2.5578Abstrak
Amerika Serikat, berdasarkan National Institute for Deafness and Communication Disorders (NICDC) dan National Occupational Safety and Health Administration (OSHA) pada tahun 2008 mengatakan bahwa lebih dari 30-40 juta masyarakat Amerika Serikat terpajam bunyi bising yang menyebabkan gangguan non audiotory. Selain itu menurut National Institute For Occupational Safety And Health (NIOSH) diketahui bahwa 22 juta pekerja memiliki potensi mengalami gangguan non audiotory setiap tahunnya. Di berbagai industri di Indonesia, angka kebisingan ini berkisar antara 30-50%. Sehingga gangguan non audiotory menjadi permasalahan yang patut diperhatikan bagi perindustrian di Indonesia. Pada tahun 2007, sekitar 23.000 orang kasus dilaporkan sebagai gangguan non audiotory akibat mesin-mesin yang menghasilkan intensitas kebisingan di ats NAB (Muslim, 2015). Kebisingan di tempat kerja dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan yaitu gangguan audiotory dan gangguan non audiotory. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pajanan kebisingan dengan gangguan non audiotory pada petugas keamanan dalam (PKD) pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) di stasiun bogor. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel independen meliputi pajanan kebisingan, umur pekerja, masa kerja, pendidikan, lama pajanan/jam kerja dan alat pelindung telinga sedangkan variabel dependennya yaitu gangguan non audiotory. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non-probability Sampling dengan jumlah sampel penelitian sebesar 75 responden. Pengambilan data kebisingan dengan menggunakan alat sound level meter, menyebarkan kuesioner serta wawancara mendalam mengenai alat pelindung telinga. Analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistic dengan menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian ini, kebisingan pada petugas keamanan dalam stasiun bogor di empat titik pengukuran nilai minimum sebesar 84,5 dBA dan nilai maksimum sebesar 92,5 dBA dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 50 pekerja (66,7%) tidak mengalami gangguan non audiotory dan 25 pekerja (33,3%) mengalami gangguan non audiotory. Hasil uji statistic Chi-Square Test diperoleh dari enam variabel yang diteliti diketahui bahwa semua variabel tidak bermakna dengan nilai pajanan kebisingan (p-value=0,111), umur (p-value=0,683), masa kerja (p-value=0,173) yang memiliki nilai (p-value>0,05) artinya dari variabel tersebut tidak ada hubungan yang bermakna dengan gangguan non audiotory pada petugas keamanan dalam pada PT Kereta Api Indonesia di stasiun bogor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang bermakna antara pajanan kebisingan, umur dan masa kerja dengan gangguan non audiotory pada petugas keamanan dalam pada PT Kereta Api Indonesia di stasiun bogor. Saran bagi PT KAI yaitu melakukan pergantian petugas setiap 4 jam sekali dari tempat kerja yang bising ke tempat yang tidak terpapar bising sedangkan saran bagi pekerja memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mencari tempat yang tidak bising pada saat istirahat, agar tubuh menjadi lebih rileks sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan non audiotory.
Referensi
Asnifatima A. Pola Kecenderungan Spasial Kejadian Malaria (Studi Kasus ; di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2011 - 2013). Hearty Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017;5(1):1–12. http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/Hearty/article/view/1051/865.
Asnifatima, A., Prakoso, I., and Fatimah, A. (2017). Faktor Risiko Keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Operator Warung Internet Di Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor Tahun 2017. Hearty Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), pp.1-7.
Asnifatima, A., Irfan, A. M., & Putri, K. A. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Desa Cimanggu Satu. Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(3). https://doi.org/10.32832/abdidos.v2i3.181
Asnifatima A, Parinduri SK, Aligori A. (2020). Risiko dan Karakteristik Penderita Toksoplasmosis berdasarkan Demografi, Keberadaan Hewan Peliharaan, Hygiene dan Sanitasi. Heart, Jurnal Kesehatan Masyarakat,8(X), 41-49.
A Nasution, A Maulana, D Kurniawan. (2019). BERSAMA MEMAJUKAN DESA. Abdi Dosen: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 3 (2), 99-104
Dena Meilinda Sumadika. 2019. Hubungan Pajanan Kebisingan Terhadap Gangguan Non Audiotory Pada Pekerja di PT X Bekasi Tahun 2019. Skripsi. Universitas Ibn Khaldun. Bogor.
Departemen Kesehatan RI (2003). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
Dewanty, R.A. 2016. Hubungan Intensitas dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Gangguan Pendengaran Petugas Laundry RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya.
Fitrianingtyas, Pertiwi, dan Rachmania, W. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Warung Jambu Kota Bogor. HEARTY Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;6(2):1-8.
Fathimah,A., Agnesia,U., dan Abdul, R. (2019).Pemberdayaan Masyarakat melalui peningkatan Mutu Pendidikan, Ekonomi dan Kesehatan Studi Kasus Cibeber II.Abdi Dosen: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat3(1),1-7.
Fathimah, A., Ramadhani, TA., Ginanjar, R. 2018. Hubungan Kebisingan dengan Keluhan Non Auditory Effect pada Pekerja Bagiab Weaving di PT. Unitex Bogor Tahun 2018. Jurnal Mahasiswa Kesehatan Mayarakat, 1(2), 74-79.
Ginanjar,R., Fathimah, A., & Aulia, R. 2018. Analisis Risiko Ergonomi Terhadap Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Konveksi Di Kelurahan Kebon Pedes Kota Bogor Tahun 2018. Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 1(2).
Hartanti, HF, Asnifatima, A & Fatimah, A. Faktor Risiko yang Berhubungan Dengan Keluhan Carpal Tunnel SyndromePada Pekerja Operator Komputer Bagian Redaksi di Harian Metropolitan Bogor Tahun 2018', Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 2018
Harington dan F.S Gill (2005). Buku Saku Kesehatan K3. Jakarta
Ike Agustin Rachmawati, 2015. "Hubungan antara Intensitas Kebisingan den Keluhan Non- Audiotory Effect di Area Turbin dan Boiler Pembangkit”. Jember: Universitas Jember
Indonesia, M. O. T. (2007). UNDANG- UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN. Indonesia, Ministry Of Transportation.
Kurniawan, 2016 Peningkatan Emplasemen Stasiun Untuk Mendukung Operasional cv Kereta Api Ganda
Listaningrum, A.W. 2011. Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Ambang Dengar pada Tenaga Kerja di PT Sekar Bengawan Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Lestari, Astuti Dwi dan Izhar M. Fihir. (2013). Hubungan Pajanan Kebisingan Dengan Efek Kesehatan Non Audiotory Pada Pekerja Bagian
Meilani, F., Asnifatima, A., & Fathimah, A. (2018). Faktor-faktor Risiko Yang Mempengaruhi Keluhan MUSCULOSKELETAL DISORDER (MSDs) Pada pekerja Operator Sewing DI PT DASAN PAN FASIFIC INDONESIA Tahun 2018. Promotor Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 1(1), 1-6.
Pertiwi, F. D., Hariansyah, M., & Prasetya, E. P. (2019). FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DIKELURAHAN MULYAHARJA TAHUN 2019. PROMOTOR, 2(5). https://doi.org/10.32832/pro.v2i5.2531
Pertiwi, F. D., Rahman, R. M., & Lestari, D. W. (2018). Pemberdayaan masyarakat melalui bidang literasi di Desawaru Jaya. Jurnal ABDI DOSEN: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(2), 129-137. https://doi.org/10.32832/abdidos.v2i2.170
Pratama S., Asnifatima A., Ginanjar R., 2019 , Faktor-Faktor Yang Berhubungan Terhadap Postur Kerja Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pengemudi Bus Pusaka Di Terminal Baranangsiang Kota Bogor Tahun 2018, Promotor Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol.2, No.4
Produksi Di PT. Tokai Dharma Indonesia Pada Tahun 2013. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia
Peraturan Menteri. No.13/Men/X/Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja. Jakarta.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 5 Tahun 2018 tentang Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Jakarta
Permenkes No. 70/Th. (2016). Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia.
Raya, M. R., Asnifatimah, A. and Ginanjar,R. 2018.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keluhan GangguanPendengaran Pada Supir Bus POPusaka Di Terminal Baranangsiang Kota Bogor Tahun 2018.Jurnal Promotor Vol 2 No 2.
Siti Salami, Rachmatiah Indah dkk. 2015. Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja. Gajah Mada University Press.
Soeripto M. 2008. Higiene Industri. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Sudirman, M. Furqaan Naiem, Awaluddin (2014). Keluhan Kesehatan Non Pendengaran Akibat Kebisingan Pada Pekerja Instalasi Gizi Rumah Sakit . Makassar: Universitas Hasanudin
Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 77 ayat 2 (b) UURI No. 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian