Model bimbingan dan konseling karier untuk mengatasi pengangguran di Kota Bogor
DOI:
https://doi.org/10.32832/tadibuna.v9i2.3442Keywords:
bimbingan dan konseling, karier, pengangguranAbstract
This study aimed to determine the effect of career guidance and counseling program models in helping students to improve career maturity so that they could take the right career decisions and minimize the unemployment rate. As a result of the search, most of the unemployed in Indonesia came from high school graduates who were not ready to work in the industrial sector both in terms of skills and knowledge. Unemployment was also caused by a mismatch between majors studied with jobs and ideals, including a lack of information regarding the jobs or study program chosen. Students who were indicated to have low career maturity could be given intervention in career guidance and counseling program. The research used research and development methods involving Guidance and Counseling experts and students from high schools. Based on research results, the Career Guidance and Counseling program model was effective in increasing career maturity in which there were learning materials on self-knowledge, career orientation, and career planning. This is evidenced by the results of statistical data processing showing the sig. value of 0.000 was smaller than 0.05 at 5% significance level, so H0 was rejected and Ha was accepted, resulting in this career guidance and counseling program indirectly contributed to reducing unemployment
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model program bimbingan dan konseling karier dalam membantu peserta didik meningkatkan kematangan karier sehingga dapat mengambil keputusan karier yang tepat dan bisa meminimalisasi angka pengangguran. Sebagaimana hasil penelusuran, bahwa sebagian besar pengangguran yang terjadi di Indonesia berasal dari lulusan SMA sederajat yang tidak siap pakai didunia industri baik dari segi keterampilan dan pengetahuan. Pengangguran juga disebabkan oleh ketidaksesuaian antara jurusan dengan pekerjaan dan cita-cita, termasuk kurang informasi terkait pekerjaan atau program studi yang dipilih. Peserta didik yang terindikasi memiliki kematangan karier yang rendah, dapat diberikan intervensi berupa program bimbingan dan konseling karier. Metode penelitian menggunakan research and development melibatkan pakar Bimbingan dan Konseling (BK) serta peserta didik dari SMA sederajat. Berdasarkan hasil penelitian, model program Bimbingan dan Konseling Karier efektif meningkatkan kematangan karier yang di dalamnya terdapat materi mengenal potensi diri, orientasi karier dan perencanaan karier. Hal ini dibuktikan oleh hasil olah data statistik menunjukkan nilai sig. 0.000 lebih kecil dari 0.05 pada taraf signifikansi 5% maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga secara tidak langsung program bimbingan dan konseling karier ini berkontribusi menekan angka pengangguran.
References
Adioetomo, S. M., & Samosir, O. B. (2010). Dasar-dasar demografi. Salemba Empat.
Adiputra, S. (2015). Penggunaan Teknik Modeling Terhadap Perencanaan Karir Siswa. Jurnal Fokus Konseling, 1(1).
Afdal, A., Suya, M., Syamsu, S., & Uman, U. (2014). Bimbingan karir kolaboratif dalam pemantapan perencanaan karir siswa SMA. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 2(3), 1–7.
Crites, John O. (1976). A comprehensive model of career development in early adulthood. Journal of Vocational Behavior, 9(1), 105–118.
George, R. L., & Cristiani, T. S. (1990). Counseling theory and practice (3rd ed.). Allyn and Bacon.
Gunawan, Y. R. (2017). Pengaruh Hubungan Teman Sebaya dan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Orientasi Karir. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 6(2), 21–26.
Hartinah, G., & Wibowo, M. E. (2015). Pengembangan model layanan informasi karir berbasis life skills untuk meningkatkan pemahaman dalam perencanaan karir siswa sma. Jurnal Bimbingan Konseling, 4(1).
Hidayati, R. (2015). Layanan Informasi karir membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman karir. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 1(1).
Hurlock, E. (2010). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang. Rentang Kehidupan. Erlangga.
Intani, F. S., & Surjaningrum, E. R. (2010). Coping strategy pada mahasiswa salah jurusan. Jurnal Insan Media Psikologi, 12(2).
Istirahayu, I., Mayasari, D., Fitriyadi, S., & Damayanti, Z. (2018). Bimbingan Karir Terhadap Pemilihan Studi Lanjut Siswa Kelas XII. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Terapan, 2(2), 139–144.
Kadiyono, A. L. (2014). Efektivitas Pengembangan Potensi Diri dan Orientasi Wirausaha dalam Meningkatkan Sikap Wirausaha. JIP (Jurnal Intervensi Psikologi, 6(1), 25–38.
Kencana, M. R. B. (2020, Mei 8). Fakta Angka Pengangguran di Indonesia, Cenderung Turun Sebelum Corona Menghadang. Liputan 6. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4248148/fakta-angka-pengangguran-di-indonesia-condong-turun-sebelum-corona-menghadang
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Nurmi, J.-E. (1987). Age, sex, social class, and quality of family interaction as determinants of adolescents' future orientation: A developmental task interpretation. Adolescence, 22(88), 977.
O'Brien, K. M., Bikos, L. H., Epstein, K. L., Flores, L. Y., Dukstein, R. D., & Kamatuka, N. A. (2000). Enhancing the career decision-making self-efficacy of upward bound students. Journal of Career Development, 26(4), 277–293.
Rohmawati, N. (2019). Kemandirian Siswa dalam Merencanakan Karir Ditinjau dari Persepsi Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 8(2), 67–73.
Setiyowati, E. (2015). Hubungan efektivitas bimbingan karir dan orientasi masa depan dengan keputusan karir remaja [PhD Thesis.]. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta.
Sukardi, K. D. (1987). Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah. Ghalia.
Yumnah, S. (2016). Kecerdasan Anak Dalam Pengenalan Potensi Diri. Jurnal Studi Islam, 11(2), 22–34.