PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENURUT PERSEPSI GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DAN KINERJA GURU SMP DAN MTS DI WILAYAH KECAMATAN RANCABUNGUR KABUPATEN BOGOR
DOI:
https://doi.org/10.32832/tek.pend.v8i2.2050Keywords:
kecerdasan intelektual, motivasi berprestasi, kompetensi guruAbstract
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk menguji apakah: 1) Terdapat hubungan Kecerdasan Intelektual (IQ) dengan Kompetensi Guru; 2) Terdapat hubungan Motivasi Berprestasi dengan Kompetensi Guru; 3) Terdapat hubungan antara Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Motivasi Berprestasi dengan Kompetensi Guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan analisis korelasional. Sampel penelitian ini terdiri dari 50 orang guru Matematika SMP Bintang Pelajar yang dipilih dengan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Slovin. Data dalam penelitian ini diambil melalui tes tertulis dan kuesioner. Berdasar hasil pengolahan data, diperoleh: 1) Hubungan antara Kecerdasan Intelektual (IQ) dengan Kompetensi Guru, memiliki koefisien korelasi 0,404, koefisien determinasi 0,163 dan persamaan regresi : ? = 68,606 + 0,327X1; 2) Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kompetensi Guru, memiliki koefisien korelasi 0,576, koefisien determinasi 0,332 dan persamaan regresi : ? = 43,290 + 0,429 X2. 3) Hubungan antara Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Motivasi Berprestasi secara bersama-sama dengan Kompetensi Guru memiliki koefisien korelasi ganda 0,685, koefisien determinasi 0,469 dan persamaan regresi ganda ? = 10,261 + 0,300X1 + 0,412X2. Dengan demikian, dapat disimpulkan : 1) Terdapat hubungan positif antara Kecerdasan Intelektual (IQ) dengan Kompetensi Guru, yaitu semakin tinggi Kecerdasan Intelektual (IQ) Guru, maka semakin tinggi pula Kompetensi Guru.; 2) Terdapat hubungan positif antara Motivasi Berprestasi dengan Kompetensi Guru, yaitu semakin tinggi Motivasi Berprestasi guru, maka semakin tinggi pula Kompetensi Gurunya; 3) Terdapat hubungan positif antara Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Motivasi Berprestasi secara bersama-sama dengan Kompetensi Guru, yaitu semakin tinggi Kecerdasan Intelektual (IQ) guru dan Motivasi Berprestasi guru, maka semakin tinggi pula Kompetensi GuruReferences
Aizid. R. Cerdas Total; Melejitkan Potensi Multiple Intelligences melalui Dzikir-Dzikir Harian. Yogyakarta: Safirah, 2017.
Al Abbad, Abdul Muhsin. Bagaimana Menjadi Pegawai Amanah. Diterjemahkan oleh Agustimar Putra. Jakarta: Darul Haq, 1998.
Arief, Zainal A. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bogor: Widya Sakti, 2012.
___________. Kawasan Penelitian Teknologi Pendidikan. Bogor: UIKA Press, 2017.
___________. Teknologi Kinerja dalam Proses Pembelajaran. Bogor: UIKA Press, 2016.
Hamalik, U. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
________. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Hidayat, S. Pengembangan Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017.
Kurniasih, I., dan Berlin Sani. Kupas Tuntas Kompetensi Pedagogik. Jogjakarta: Kata Pena, 2017
Musfah, J. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar. Jakarta: Kencana Prenada, 2011.
Robbins, S. Perilaku Organisasi. Jakarta: Index: 2006.
Sa’diyah, H. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan di PT. TASPEN (Persero) cabang Malang. Malang: Universitas Islam Negeri, 2011
Sagala, S. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta, 2009
Santrock, J. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga, 2003.
Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Setiawan, P.A. Kamus Kompetensi Inti Pegawai Bintang Pelajar. Bogor: Divisi SDM Bintang Pelajar, 2015.
Sholeh, K., dkk. Kecerdasan Majemuk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.
Soemanto, W. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 1987.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.
Supardi. Penilaian Autentik. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.
Suyanto dan Asep J. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Esensi, 2013.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Uno, H. dan Nina Lamatenggo. Tugas Guru dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
Wulandari, K.M. Pentingnya Motivasi Berprestasi dalam Belajar. Sumber Online:http://www.academia.edu/4480880/Pentingnya_Motivasi_Berprestasi_dalam_Belajar, diunduh 8 Desember 2017.
Zahroh, A. Membangun Kualitas Pembelajaran Melalui Dimensi Profesionalisme Guru. Bandung: Yrama Widya, 2015.