UJI KEKUATAN TARIK KERTAS DAUR ULANG CAMPURAN AMPAS TEBU, SERABUT KELAPA, DAN KERTAS BEKAS
DOI:
https://doi.org/10.32832/ame.v6i1.2871Kata Kunci:
Ampas tebu, kekuatan tarik, kertas daur ulang, serabut kelapaAbstrak
Kertas daur ulang dapat dibuat dari campuran kertas bekas dan berbagai jenis serat. Pengembangan berbagai bahan alternatif serat alam yang mengandung serat selulosa perlu dilakukan untuk menghasilkan kertas berkualitas baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan berbagai bahan alternatif seperti ampas tebu dan serabut kelapa dalam pembuatan kertas daur ulang serta melakukan pengujian terhadap kekuatan tarik kertas yang dihasilkan. Kertas daur ulang dibuat dengan dua variasi campuran bahan baku yaitu campuran antara ampas tebu dan kertas bekas serta campuran antara serabut kelapa dan kertas bekas. Komposisi bahan baku yang digunakan berdasarkan persen berat dengan perbandingan 30:70, 50:50 dan 70:30. Perekat yang digunakan adalah perekat PVAc dengan dua variasi jumlah yang digunakan, yaitu 5% dan 10% berat bahan. Uji kekuatan tarik kertas daur ulang dilakukan berdasarkan standar pengujian ASTM-D638. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah ampas tebu, serabut kelapa dan kertas bekas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas daur ulang. Nilai kekuatan tarik tertinggi kertas daur ulang pada campuran ampas tebu dan kertas bekas diperoleh sebesar 0,608 N/mm2 pada perbandingan campuran 50 : 50 sedangkan pada campuran serabut kelapa dan kertas bekas menghasilkan kekuatan tarik tertinggi 0,506 N/mm2 yang diperoleh pada perbandingan 30:70. Jumlah perekat yang digunakan dalam pembuatan kertas daur ulang sangat mempengaruhi nilai kekuatan tarik kertas daur ulang yang dihasilkanReferensi
Asngad, A., & Syalala, Y. (2018). Kekuatan Tarik dan Kekuatan Sobek Kertas dari Alang-Alang Melalui Proses Organosolv dengan Pelarut Etanol dan Lama Pemasakan Yang Berbeda. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek III, (2011), 99–106.
ASTM-D638. (2014). Standard test Method for Tensile Properties of Plastics. In American Society for Testing Materials. https://doi.org/10.1520/D0638-14
Dahlan, M. H. (2011). Pengolahan Limbah Kertas Menjadi Pulp sebagai Bahan Pengemas Produk Agroindustri. Prosiding Seminar Nasional AVoER 3, 278–282. Palembang.
Li-An'Amie, L. N., & Nugraha, A. (2014). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Melalui Desain Produk Perlengkapan Rumah. Tingkat Sarjana Senirupa Dan Desain, (1), 1–7.
Nasution, Z. A. (2009). Analisis Sifat Fisik Kertas Campuran Daur Ulang Dari Kertas Kraft Bekas Kantong Semen dan Kertas Batang Kelapa Sawit. Jurnal Riset Teknologi Industri, 3(5), 1–8.
Paskawati, Y. A., Susyana, Antaresti, & Retnoningtyas, E. S. (2010). Pemanfaatan Sabut Kelapa sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas Komposit Alternatif. Widya Teknik, 9(1), 12–21.
Purnawan, C., Hilmiyana, D., Wantini, & Fatmawati, E. (2012). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Untuk Pembuatan Kertas Dekorasi Dengan Metode Organosolv. Jurnal Ekosains, IV(2), 1–6.
Rambe, M. A. A., Fauzi, F., & Khanifa, S. (2016). Pemanfaatan Limbah Serat Ampas Tebu (Saccharum officinarum) Sebagai Bahn Baku Genteng Elastis. Jurnal Teknologi Kimia UNIMAL, 2(November), 61–74.
Syamsu, K., Puspitasari, R., & Roliadi, H. (2012). Penggunaan Selulosa Mikrobial dari Natta De Cassava dan Sabut Kelapa sebagai Pensubstitusi Selulosa Kayu dalam Pembuatan Kertas. E-Jurnal Agroindustri Indonesia, 1(2), 118–125.
Yosephine, A., Gala, V., Ayucitra, A., & Retnoningtyas, E. S. (2012). Pemanfaatan Ampas Tebu dan Kulit Pisang dalam Pembuatan Kertas Serat Campuran. Jurnal Teknik Kimia Indonesia, 11(2), 94–100.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah:Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).