Computational Fluid Dynamics Analysis of A Workroom Design
DOI:
https://doi.org/10.32832/ame.v2i2.356Abstrak
Diketahui bahwa masyarakat Jakarta menghabiskan biaya sebanyak 38,5 trilyun rupiah untuk kesehatan. Nilai ini cukup tinggi dibandingkan dengan APBN 2016 untuk kesehatan yang mencapai sekitar 67 trilyun rupiah. Enam puluh persen dari penyakit di Jakarta adalah penyakit pernapasan. Untuk kasus ruang gubernur Jakarta pada tahun 2005, diketahui bahwa jumlah partikel di kamar gubernur sekitar 45000 partikel per sentimeter kubik. Ada kemungkinan besar bahwa jumlah ini berhubungan erat dengan kualitas udara yang mengakibatkan gubernur mengalami gangguan pernafasan. Kualitas udara dipengaruhi oleh sirkulasi udara. Jadi, penting untuk merancang sebuah ruangan yang memiliki sirkulasi yang tepat dan memiliki kenyamanan termal. Sebuah model ruang kerja untuk kepala atau ketua telah dipilih sesuai dengan standar. Simulasi computational fluid dynamics (CFD) telah dilakukan untuk menentukan suhu udara masuk sehingga suhu di sekitar tempat pertemuan berada dalam keategori nyaman secara termal. Dari hasil simulasi diketahui bahwa kenyamanan termal tercapai ketika inlet suhu udara sekitar 19oC.Unduhan
Diterbitkan
2017-03-22
Cara Mengutip
Nurrohman, N. (2017). Computational Fluid Dynamics Analysis of A Workroom Design. AME (Aplikasi Mekanika Dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 2(2), 38. https://doi.org/10.32832/ame.v2i2.356
Terbitan
Bagian
Articles
Lisensi
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah:Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).