Implementasi keterampilan sosial: Adab berteman santri baru (Perspektif psikologi Islam)
DOI:
https://doi.org/10.32832/tawazun.v16i2.14156Keywords:
Adab, Keterampilan Sosial, Penyesuaian Diri, Santri, Pondok PesantrenAbstract
Pondok Pesantren (Islamic boarding schools) are educational institutions that focus on religious knowledge, where Santri (santris) are required to live for some time away from home and family. Santri must be able to adjust themselves so that they can achieve the main goal of completing education at the pesantren. This study aims to theoretically explain the adjustments made to the Adab (etiquette) of friendship. The research uses qualitative methods with data collection in the form of Focus Group Discussion (FGD). The participants in this study were 42 new santris at Islamic boarding school X who were divided into four groups. There are important points that became the findings of this study, including (a) new santris overcoming problems of adjusting to friendship manners such as spreading love to each other, caring for others, helping others, etc. (b) aspects of self-adjustment regarding self-forgiveness show little etiquette of friends because this aspect is related to self-forgiveness internally, and (c) santris have self-confidence to overcome difficulties in adapting (self-efficacy).
Abstrak
Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang berfokus pada ilmu agama, di mana santri yang diharuskan tinggal selama beberapa waktu jauh dari rumah dan keluarga. Santri harus mampu untuk menyesuaikan diri sehingga dapat mencapai tujuan utama yaitu menyelesaikan pendidikan di pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara teoritis mengenai penyesuaian diri yang dilakukan dengan adab berteman. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data berupa Focus Grup Discussion (FGD). Partisipan dalam penelitian ini yaitu 42 santri baru pada pondok pesantren X yang dibagi dalam empat kelompok. Terdapat poin-poin penting yang menjadi temuan penelitian ini, antara lain (a) santri baru mengatasi permasalahan penyesuaian diri dengan adab berteman seperti saling menebar kasih sayang, peduli pada orang lain, tolong menolong dll. (b) aspek penyesuaian diri mengenai pemaafan diri kurang menunjukkan adab berteman karena aspek ini terkait pemaafan diri secara internal, dan (c) santri memiliki keyakinan diri dapat melewati kesulitan dalam beradaptasi (self-efficacy).
References
Al-Ghazali, I., & Ihya ’Ulum al-Din. (1998). Mengembangkan Ilmu-Ilmu Agama (Jilid I ed). Pustaka Nasional Pte Ltd.
Albert Bandura. (1997). Self efficacy. The exercise of control.
Ali, U. S. (2017). Peradaban Islam Madinah. 15(2).
Diana, R. R. (2015). Pengendalian Emosi Menurut Psikologi Islam. Unisia, 37(82), 41–47. https://doi.org/10.20885/unisia.vol.37.iss82.art5
Haiffahningrum, D. N. S. (2022). Pengalaman Penyesuaian Diri Bagi Santri Baru di Lingkungan Pesantren X: Studi Fenomenologi. Character: Jurnal Penelitian Psikologi., 9, 1–13.
Indra, H., Alim, A., Farisi, S. Al, Ibn, U., Bogor, K., & Barat, J. (2022). Al-Madrasah : Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah KONSEP PENDIDIKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA USIA MADRASAH MENURUT MAHMUD AL MISHRI Abstrak Al-Madrasah : Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah : Jurnal Ilmiah Pendidik. 6(1), 66–77. https://doi.org/10.35931/am.v6i1.842
Khotimah, K., Agrina, A., & Jumaini, J. (2020). Hubungan Remaja Masuk Pesantren Dengan Kemampuan Adaptasi. Jurnal Ners Indonesia, 10(2), 194. https://doi.org/10.31258/jni.10.2.194-203
Kusprayogi, Y., & Nashori, F. (2017). Kerendahhatian dan Pemaafan pada Mahasiswa. Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 1(1), 12. https://doi.org/10.21580/pjpp.v1i1.963
Larasati, D. A., & Widyastuti, T. (2020). Pengembangan skala pemaafan diri. Acta Psychologia, 2(1), 80–90. http://journal.uny.ac.id/index.php/acta-psychologia%0APengembangan
Lianto, L. (2019). Self-Efficacy: A Brief Literature Review. Jurnal Manajemen Motivasi, 15(2), 55. https://doi.org/10.29406/jmm.v15i2.1409
Machsun, T. (2016). Pendidikan Adab , Kunci Sukses Pendidikan. 6.
Mahu, Abdurrahman, N. (2019). Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di pesantren sebagai sarana pembinaan akhlak. 1(1), 1–13.
Martha, K., & Kurniati, N. M. T. (2018). Efektivitas Terapi Pemaafan Dengan Model Proses Dari Enright Untuk Membantu Remaja Korban Perceraian Dalam Memaafkan Orang Tua. Jurnal Psikologi, 11(1), 10–24. https://doi.org/10.35760/psi.2018.v11i1.2070
Meidiana Pritaningrum, W. H. (2013). Penyesuaian Diri Remaja yang Tinggal di Pondok Pesantren Modern Nurul Izzah Gresik Pada Tahun Pertama. Psikologi Kepribadian Dan Sosial, 02(03), 135.
Nazam, F. (2022). Standardization of Taqwa ( Piety ) Scale for Muslims : An Exploratory Study. 5(1), 30–39.
Nurdin, I. F. (2015). Perbandingan Konsep Adab Menurut Ibn Hajar Al- ’ Asqalany dengan Konsep Pendidikan Karakter di Indonesia. IV.
Nuryani. (2019). Dampak Kesulitan Menyesuaikan Diri Pada Santri. G-Couns: Jurnal Bimbungan Dan Konseling, 4(1), 174–179.
Rozak. (2017). INDIKATOR TAWADHU DALAM KESEHARIAN Purnama Rozak 1. Jurnal Madaniyah, 1, 174–187.
Said, M., Psikologi, F., Airlangga, U., & Pustaka, T. (2015). Strategi Coping Santri Baru : Studi Kasus di Ponpes Al-Amin Mojokerto. 978–979.
Suhendri, H. (2017). Pengembangan Instrumen Pengukuran Tenggang Rasa Peserta Didik. Seminar Nasional Pendidikan PGRI, 566–571.
Supriatna. (2018). Motivasi Orang Tua Memilih Pondok Pesantren Untuk Anaknya. 24, 1–18.
Suyono, H., & Nirwanasari, Y. (2022). Contribution of Social Identity , Stereotypes and Prejudice on Intention of Social Conflict. 197–220.
Syafe’i, I. (2017). Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8, 85–103.
Syaiful. (2020). Preferensi Orang Tua Dalam Memilih Pondok Pesantren Sebagai Tempat Pendidikan Bagi Anak. 01(02), 118–128.
Umroh, N. (2021). Patience and Adjustment to New Santri at Pondok Pesantren Manba’ul Hikam Sidoarjo: Kesabaran dan Penyesuaian Diri pada Santri Baru di Pondok Pesantren Manba’ul Hikam Sidoarjo. Proceding of Inter-Islamic University Conference on Psychology, 1(1), 1–6.
Wijaya, A. C., & Shanti, T. I. (2020). Gambaran dinamika self-forgiveness dan meaning in life pada pelaku perselingkuhan dalam pernikahan. Jurnal Psikologi Udayana, 7(1), 31. https://doi.org/10.24843/jpu.2020.v07.i01.p04
Yuliatun, I., & Megawati, P. (2021). Terapi Pemaafan Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Individu: Studi Literatur Forgiveness Therapy To Improve Individual Mental Health: a Literature Study. Motiva: Jurnal Psikologi, 4(2), 90. https://doi.org/10.31293/mv.v4i2.5325
Yunani, A., & Hartini, H. (2021). Perbedaan Tingkat Penyesuaian Diri Mahasantri Pondok Pesantren Dan Sekolah Umum (Studi Komparasi Di Ma’Had Al-Jami’Ah Iain Curup). Pamomong: Journal of Islamic Educational Counseling, 1(1), 29–39. https://doi.org/10.18326/pamomong.v1i1.29-39
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The author grants copyright of his/her work to the journal licensed under CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License which allows others to use the work with acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.