INTELEKTUALITAS SEBAGAI AKAR PERSATUAN MUSLIM: STUDI TERHADAP MISHBAH AL-ZHALAM KARYA SYAIKH HAJI MANSUR DATUAK NAGARI BASA (1908-1997)
DOI:
https://doi.org/10.32832/tawazun.v12i2.2496Keywords:
Intelektualitas, Mishbah Al-Zhalam, Syaikh Haji Mansur Datuak Nagari BasaAbstract
This paper is the result of a study conducted by the author of the "Exploration of the Work of Archaeological Scholars in West Indonesia, a Jakarta Religious Research and Development Center in 2017. This paper is the text of the book Mishbah Al-Zhalam of Shaykh Haji Mansur Datuak Nagari Basa. This study was conducted to lift the works of archaeological scholars, which is not widely known. There are many scholars of the Archipelago who are prolific in writing but little is known about their work because we are too eager to study the works of scholars from outside. The work of Shaykh Mansur was chosen because Shaykh Mansur was a Minangkabau scholar who in his view was of the Tuo group in West Sumatra in the context of Minangkabau was in conflict with the religious understanding that divided the Minangkabau clergy into two strongholds. The Tuo are clerics who are loyal to the customs and traditions of their religion, on the other hand, there are Mudo people who are scholars who tend to innovate in religious thought. The purpose of this research has two aspects. The first aspect of the academic process is to extract the text of the text literally and to see the social context behind which the text is born since, in reality, a text is not possible in the blank space. Thus the social picture of the culture in the region where the text was born can be very well reconstructed. The purpose of the practice was to disseminate Shaykh Mansur's work to the public to grow proud of the scholars of the archipelago who were children of the nation of his time and to encourage the younger generation to write scientific works to proclaim the supremacy of science. To study the text of Misbah Al Zalam used the historical approach of intellectualism by placing the text of Mishbah Al Zhalam as the object of study.
Abstrak
Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian "Eksplorasi Karya Ulama Nusantara di Indonesia Bagian Barat yang merupakan program Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun 2017. Tulisan ini merupakan telaah terhadap kitab Mishbah Al-Zhalam karya Syaikh Haji Mansur Datuak Nagari Basa. Kajian ini dilakukan untuk mengangkat karya-karya ulama Nusantara, yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Ada banyak ulama- ulama Nusantara yang produktif dalam menulis namun tidak banyak diketahui karyanya karena kita terlalu asyik mengkaji karya-karya ulama dari luar. Karya Syaikh Mansur yang dipilih karena, Syaikh Mansur adalah Ulama Minangkabau yang dari segi pemikiran ia berada pada kelompok Kaum Tuo ketika Sumatera Barat dalam konteks Minangkabau dilanda konflik pemahaman keagamaan yang membelah barisan ulama Minangkabau pada dua kubu. Yaitu Kaum Tuo yakni ulama yang loyal terhadap adat dan tradisi dalam pengamalan agamanya, di sisi lain ada Kaum Mudo mereka adalah ulama yang cenderung berusaha melakukan pembaharuan dalam pemikiran keagamaan. Tujuan penelitian ini terdiri dari dua aspek. Aspek pertama bersifat akademik yaitu untuk menguak isi teks secara harfiah dan melihat konteks sosial yang melatarbelakangi teks itu lahir, karena sejatinya sebuah teks tidak mungkin lahir di ruang hampa. Dengan demikian gambaran sosial kultural di wilayah di mana teks itu lahir dapat ter rekonstruksi secara apik. Tujuan praktis adalah mensosialisasikan karya Syaikh Mansur ke khalayak agar tumbuh rasa bangga terhadap ulama Nusantara yang merupakan anak-anak bangsa yang mempunyai prestasi pada masanya, dan mendorong generasi muda untuk mau menulis karya ilmiah dalam rangka mendakwahkan keluhuran ilmu pengetahuan. Untuk mengkaji teks Misbah Al Zalam digunakan pendekatan Historis intelektual dengan menempatkan teks Mishbah Al Zhalam sebagai objek kajian
References
Abbas, S. (1975). Tabaqath as-Syafi'iyah: Ulama Syafi'I dan Kitabnya dari Abad ke-abad. Pustaka Tarbiyah.
al-Mizan, M. (n.d.).
Azra, A. (1999). The Transmission of al-Manar's Reformism to the Malay-Indonesian World: The Cases of al-Imam and al-Munir. Studia Islamika Indonesia Journal for Islamic Studies, 6(3), 92–100.
Azra, A. (2002). Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal. Mizan.
Azra, A. (2003). Surau: Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi. Logos.
Bruinessen, M. van. (1992). Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia: Survei Historis, Geografis dan Sosiologis. Mizan.
Daya, B. (1995). Gerakan Pembaharuan Pemikiran Islam: Kasus Sumatera Thawalib. Tiara Wacana.
Djamily, B. (1996). Biografi Buya Kita: Shekh Muhammad Djamil Jaho. Asmah Publisher.
Dobbin, C., & Tedjasudhana. (2008). Islamic Revivalism in a charging Peasant Economy: Central Sumatera 1784-1847 diterjemahkan Lilian D. Komunitas Bambu.
Jaho, M. D. t th. (n.d.). Tadzkirat al-qulub fi-mu'amalat allam al-ghuyub. Nusantara.
Latief, M. S. (1988). Gerakan Kaum Tua di Minangkabau. Disertasi Doktor pada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Noer, D. (1982). Gerakan Modern Islam Indonesia. LP3ES.
Rusli, B. (1992). 12 Keutamaan dan Keistimewaan Syekh Sulaiman Arrasuli. Stensilan.
Sa'adi, H. (1988). Mengenal Riwayat Hidup dan Perjuangan Syekh Muhammad Sa'ad al-Khalidi: Ulama Besar di Sumatera Barat dipermulaan Abad XX.
Schrieke, B. J. O. (1975). Pergolakan Agama di Sumatera Barat: Sebuah Sumbangan Bibliografi. Bhratara.
Yahya, Y. (1978). Riwayat Hidup Ulama Syafi'I (Stensilan) Magek: Persatuan murid-murid Tarbiyah Islamiyah Magek.
Yunus, N. (1994). Figur Syekh Muhammad Djamil Jaho dalam Pandangan Umat Islam. Pondok Pesantren Syekh Muhammad Djamil Jaho.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The author grants copyright of his/her work to the journal licensed under CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License which allows others to use the work with acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.