Titik temu pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan pemikiran tokoh pendidikan Islam di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.32832/tawazun.v16i1.12262Keywords:
Budaya, Pendidikan Islam, Peradaban, Civilization, Culture, Islamic EducationAbstract
The history of Islamic education civilization in Indonesia began from the history of Islamic education in the world. The scholars are the great bridge for spreading knowledge, which is the essence of Islamic educational civilization. The acculturation of Islamic culture and civilization brought by Arab and Persian traders has shaped Indonesia into a religious nation with a strong cultural pattern. Hadaratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari (1871-1947), Shaykh Abdullah Ahmad (1878-1933), Muhammd Natsir (1908-1993), A. Hasan (1889-1959). And Ki Hajar Dewantara (1889-1959) is a line of figures who shaped and colored the civilization of Islamic education in Indonesia. Through these figures, we find Indonesian educational civilization, rich in religious and cultural meanings, united in a balanced concept. This research is qualitative research with a literature review. In order to obtain representative data in the discussion of this paper, the library research method is used by searching, collecting, reading, and analyzing books that are relevant to the research problem. The study results show a relation between the thoughts of Islamic education civilization figures and the Maestro of National education and culture. Such as; The aims of edsucation are human salvation and happiness, the urgency of religion in the educational process, education accepting change in response to globalization, and education is the responsibility of every human being.
Abstrak
Sejarah peradaban pendidikan Islam di Indonesia berakar dari sejarah pendidikan Islam di dunia. Adalah para ulama jembatan besar bagi tersebarnya keilmuan yang merupakan inti sari peradaban pendidikan Islam. Akulturasi budaya dan peradaban Islam yang dibawa oleh pedagang Arab dan Persia membentuk Indonesia menjadi bangsa yang agamis dengan corak budaya yang kental. Hadratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari (1871 - 1947), Syaikh Abdullah Ahmad (1878-1933), Muhammd Natsir ( 1908-1993), A. Hassan ( 1889-1959). Dan Ki Hajar Dewantara (1889-1959) merupakan jajaran tokoh yang membentuk dan mewarnai peradaban pendidikan Islam di Indonesia. Lewat tokoh-tokoh tersebutlah kita mendapati peradaban pendidikan Indonesia yang begitu kaya akan makna religius dan budaya yang menyatu dalam balutan konsep yang seimbang. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi tokoh, yaitu suatu pengkajian sistematis terhadap pemikiran atau gagasan seorang pemikir muslim, baik sebagian maupun keseluruhannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada titik temu antara pemikiran tokoh peradaban pendidikan Islam dengan Maestro pendidikan dan kebudayaan Nasional, yaitu Pendidikan ditujukan ke arah keselamatan dan kebahagiaan manusia, urgensi agama dalam proses pendidikan, pendidikan menerima perubahan demi menjawab perubahan zaman, dan pendidikan adalah tanggung jawab setiap manusia.
References
Al Farabi, M. (2020). Modernisasi Pendidikan Islam di Indonesia: Kasus Adabiyah School. Islamijah: Journal of Islamic Social Sciences, 1(3), 248-271. http: //dx.doi.org/10.30821/islamijah.v1i3.7838
Bachtiar, A. (2021, July 17). Alasan Joseph Stalin Coba Membasmi Agama di Uni Soviet. Retrieved February 7, 2023, form Kumparan website: https: //kumparan.com/absal-bachtiar/alasan-joseph-stalin-coba-membasmi-agama-di-uni-soviet-1vzZqpDZ4mJ/2
CNN Indonesia. (2021, March 9). Hilang Frasa ‘Agama' di Visi Pendidikan 2034 Berujung Kritik. Retrieved January 23, 2023, from CNN Indonesia website: https: //www.cnnindonesia.com/nasional/20210309092111-20-615362/hilang-frasa-agama-di-visi-pendidikan-2035-berujung-kritik
Daulay, H, P. (2018). Sejarah Pertumbuhan & Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana.
Dewantara, Ki Hajar. (1977). Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Perguruan Tamansiswa.
Harahap, S. (2011). Metodologi Studi Tokoh dan Penulisan Biografi. Jakarta: Prenada
Kamil, I. (2012). Pemikiran Pendidikan A. Hassan. Retrieved February 7, 2023, from PKU Ulila Albab UIKA website: https: //pkuulilalbab-uika.blogspot.com/2013/03/pemikiran-pendidikan-hasan.html
Nata, A. (2011). Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana
Nata, A. (2019). Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana
Parida, P. (2020). Islam Indonesia/Nusantara Tahlilan: Salah Satu Integrasi Budaya Dan Agama. Jurnal Literasiologi, 3(4). https: //doi.org/10.47783/literasiologi.v3i4.116.
Rahman, R. (2015). Modernisasi pendidikan Islam awal abad 20 (Studi kasus di Sumatera Barat). Humanus: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Humaniora, 14(2), 174-182. https: //doi.org/10.24036/jh.v14i2.5684
Rama, B., & Rasyid, M. R. (2023). Perkembangan Pendidikan Islam Masa Awal Di Sumatera Barat, Lembaga dan Tokohnya. PIJAR: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 1(2), 142-150.
Riyanti, D., Irfani, S., & Prasetyo, D. (2022). Pendidikan Berbasis Budaya Nasional Warisan Ki Hajar Dewantara. Edukatif: Jurnal ilmu pendidikan, 4(1), 345-354.https: //doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1833.
Syafri, U, A. (2022). Frasa Agama; Pemikiran Pendidikan dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara, Yogyakarta: Zahir Publishing.
Syafri, U, A. (2022). Pendidikan Bukan-Bukan; Menyingkap Pendidikan Islam di Nusantara, Yogyakarta: Zahir Publishing.
Yamin, M. (2020). Menggugat Pendidikan Indonesia: Belajar dari Paulo Freire dan Ki Hajar Dewantara. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The author grants copyright of his/her work to the journal licensed under CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License which allows others to use the work with acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.