Modernizing the madrasa curriculum in Singapore

Abstract

The madrasa curriculum in Singapore continues to modernize to keep up with the times. At the beginning of its establishment, the madrasa curriculum in Singapore was focused on learning the Qur'an and Islamic sciences. However, as time progressed, the madrasa curriculum began to undergo changes. This article aims to explain the process of curriculum modernization in Singapore madrasas as a large part of Singapore's national education goals, and what changes have occurred in relation to curriculum design. This research method uses a qualitative approach with a combined research model between library research and field studies. Data and information from the field were collected from Al-Ma'rif Al-Islamiah Madrasa, one of the madrasas in eastern Singapore. The type of research to be carried out is included in the form of descriptive qualitative, which is a form of research that aims to collect and compile data and try to analyze with interpretation or interpretation of these data. Furthermore, in analyzing the data, the author uses two methods, namely the content analysis method (content analysis) and the descriptive analysis method, especially educational analysis. The results showed that modernization in the curriculum in Singapore Madrasas occurred due to several policies set by the Singapore Ministry of Education with the aim that graduates of madrassa students could be useful not only for the Muslim community, but also for the nation. From the madrasa used as data sources, it can be seen that the curriculum changes in Madrasah Al-Ma'rif was only in the learning system and curriculum materials. Al-Ma'rif Al-Islamiah Madrasah maintains ukhrawi (religious) materials as the main curriculum material, and only adds some secular (academic) materials. While the curriculum model of the madrasa still uses the academic subject model with a separated subject curriculum approach.

Abstrak

Kurikulum madrasah di Singapura terus mengalami modernisasi untuk mengikuti perkembangan zaman. Di awal pendiriannya, kurikulum madrasah di Singapura difokuskan untuk mempelajari Al-Qur’an dan ilmu-ilmu Islam. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, kurikulum madrasah mulai mengalami perubahan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan proses modernisasi kurikulum di madrasah Singapura sebagai bagian besar dari tujuan pendidikan nasional Singapura, dan apa saja perubahan-perubahan yang terjadi terkait dengan desain kurikulumnya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian gabungan antara library research (penelitian kepustakaan) dan studi lapangan. Data dan informasi dari lapangan dikumpulkan dari Madrasah Al-Ma’rif Al-Islamiah, salah satu madrasah yang ada di kawasan timur Singapura. Jenis penelitian yang akan dilakukan termasuk dalam bentuk deskriptif kualitatif, yaitu bentuk penelitian yang bertujuan mengumpulkan dan menyusun data serta mengusahakan dengan analisis secara interpretasi atau penafsiran terhadap data-data tersebut. Selanjutnya dalam menganalisa data, penulis menggunakan dua metode, yaitu metode analisis isi (content analisys) dan metode deskriptif analisis, khususnya analisis kependidikan. Hasilnya didapat bahwa modernisasi dalam kurikulum di madrasah Singapura terjadi karena beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Singapura dengan tujuan agar para lulusan siswa madrasah bisa bermanfaat tidak saja untuk komunitas muslim, tapi juga untuk nasional. Dari madrasah yang dijadikan sumber data terlihat bahwa perubahan kurikulum hanya terjadi pada sistem pembelajaran dan materi kurikulumnya, yaitu tetap mempertahankan materi-materi ukhrawi (agama) sebagai materi utama kurikulumnya, dan hanya menambahkan beberapa materi-materi sekular (akademik) saja. Sedangkan model kurikulum madrasah masih tetap menggunakan model subyek akademik dengan pendekatan kurikulum terpisah (separated subject curriculum).