Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui implementasi pelatihan penyembelihan halal

Abstract

Many Islamic boarding schools pay less attention to the process of slaughtering animals, even though the students have studied it in yellow books and have minimal practice, because they consider it trivial and even easy to practice. This is different in Al Kahfi Islamic Boarding School Bogor which organizes training for halal butchers (juleha) to improve the quality of its human resources. This study aims to show the results of the implementation of juleha training so far by using a qualitative method based on a case study approach. The results show that the training begins with preparation which includes identifying Islamic Boarding School needs, then implementation which includes several training sessions starting from giving theory, simulation to post-slaughter and opportunities to become juleha. The current evaluation has not found the right evaluation tool so it is still simple. Therefore, Islamic boarding schools need the cooperation of institutions capable of issuing juleha certification and providing opportunities for training participants as a means of practice and creating the future.

Abstrak         

Proses penyembelihan hewan kurang diperhatikan banyak pesantren meskipun para santri telah mengkajinya dalam kitab-kitab kuning dan minim praktik, sebab menilainya remeh bahkan mudah dipraktikkan. Hal ini berbeda di Pesantren Terpadu Al Kahfi Lido Bogor yang membuat pelatihan juru sembelih halal (Juleha) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hasil implementasi pelatihan Juleha selama ini dengan menggunakan metode kualitatif berbasis pendekatan studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa pelatihan diawali dengan persiapan yang mencakup pada identifikasi kebutuhan Pesantren, kemudian implementasi yang mencakup pada beberapa sesi pelatihan mulai dari pemberian teori, simulasi hingga pasca penyembelihan dan peluang menjadi Juleha profesional. Adapun evaluasi saat ini masih belum menemukan alat evaluasi yang tepat sehingga masih bersifat sederhana. Oleh karena itu, pesantren memerlukan kerja sama lembaga yang mampu mengeluarkan sertifikasi Juleha dan memberikan peluang peserta pelatihan sebagai sarana praktik dan menciptakan masa depan.