Psikoedukasi Islami untuk meningkatkan resiliensi tenaga kesehatan di masa krisis
DOI:
https://doi.org/10.32832/tawazun.v15i3.7994Keywords:
Psikoedukasi Islami, Resiliensi, Tenaga KesehatanAbstract
Since 2019, the world has experienced a global health problem, namely the emergence of Corona Virus disease (Covid-19). The impact of this pandemic is not only threatening physical health but also mental health. The government is currently focusing on restoring the economic, health, social and education sectors. Concern for physical health is much greater than for mental health. Currently, the mental condition of the community, especially health workers who play an active role in handling COVID-19 cases, must be a concern. So far, Islamic education has only focused on formal education in Islamic schools, madrasas, Islamic boarding schools and universities. Islam is a religion that teaches all aspects of life, including the attitude of being a Muslim when faced with trials or pressures in life. Therefore, Islamic psychoeducation is needed to improve the resilience of health workers, because in general health workers are Muslims. The purpose of this study was to measure the resilience of health workers and to analyze the effect of Islamic psychoeducation given to groups of health workers. The method used in this study is to use a quantitative approach with a quasi-experimental design through a pre-post test approach and compared with the control group. The results showed that the experimental group had a mean of 157.23 while the control group had a mean of 147.23. The experimental group had a mean greater than the control group. It can be concluded that the psychoeducation given gave a better effect on the experimental group at the 95% confidence level. Based on the results obtained, it can be concluded that Islamic psychoeducation given to health workers in Jambi City is considered effective in increasing the resilience of health workers in crisis situations.
Abstrak
Sejak tahun 2019 dunia mengalami masalah kesehatan global yakni munculnya Corona Virus disease (Covid-19). Dampak dari pandemi ini bukan hanya mengancam kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental. Pemerintah saat ini fokus pada pemulihan sektor ekonomi, kesehatan, social dan pendidikan. Kepedulian terhadap kesehatan secara fisik jauh lebih besar dibandingkan terhadap kesehatan mental. Saat ini kondisi mental masyarakat khususnya tenaga kesehatan yang berperan aktif dalam penanganan kasus covid-19 harus menjadi perhatian. Pendidikan islam selama ini hanya terfokus pada pendidikan formal di sekolah islam, madrasah, pesantren dan perguruan tinggi saja. Islam adalah agama yang mengajarkan segala aspek kehidupan, termasuk sikap sebagai muslim Ketika mendapati ujian atau tekanan dalam hidup. Maka dari itu psikoedukasi islami sangat dibutuhkan untuk meningkatkan resiliensi tenaga kesehatan, karena pada umumnya tenaga kesehatan adalah beragama islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur resiliensi tenaga kesehatan dan menganalisis pengaruh psikoedukasi islami yang diberikan kepada kelompok tenaga kesehatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan quasy experiment melalui pendekatan pre-post test dan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil penelitianmenunjukan bahwa kelompok eksperimen memiliki mean 157,23 sedangkan kelompok kontrol meiliki mean 147,23. Kelompok eksperimen memiliki mean lebih besar daripada kelompok kontrol. Hal ini dapat disimpulkan bahwa psikoedukasi yang diberikan memberikan pengaruh yang lebih baik pada kelompok eksperimen pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa psikoedukasi islami yang diberikan pada tenaga kesehatan di kota jambi dinilai efektif untuk meningkatkan resiliensi tenaga kesehatan pada situasi krisis.
References
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Bradshaw, M., Ellison, C. G., & Marcum, J. P. (2010). Attachment to God, images of God, and psychological distress in a nationwide sample of presbyterians. The International Journal for The Psychology of Religion, 20(2), 130–147. https://doi.org/10.1080/10508611003608049
Dekawaty, A & Wahyudi, J. T. (2022). Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Kecemasan Masyarakat Menghadapi Pandemi Covid-19 di Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Medika Santika, 13(1),1-9. http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v13i1.1176
Elvina, M. (2020). Integrative Medicine Through Islamic Perspective In Respecting Pandemi Covid-19. International Journal of Islamic Complementary Medicine. 1(1), 43-52. http://doi.org/10.55116/IJIM.V1I1.7
Hidayatullah, R. M., & Noviekayati, I. (2018) Psikoedukasi Pemahaman Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Nasional pada Anggota OSIS SMP. Seminar Nasional Call for Paper & Pengabdian Masyarakat, 1(1), 326-336. https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/semnasuntag/article/view/1681
Holdcroft, B. B. (2006). What is religiosity. Catholic Education: A Journal of Inquiry and Practice, 10(1), 89–103. https:// doi.org/10.1350%2Fpojo.2014.87.3.672
Hou, T., Zhang, T., Cai, W., Song, X., Chen, A., Deng, G., & Ni, C. (2020). Social support and mental health among health care workers during Coronavirus Disease 2019 outbreak: A moderated mediation model. Plos one, 15(5), 1-14. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0233831
Husaini, A. (2018). Pendidikan Islam Mewujudkan Generasi Gemilang Menuju Negara Adidaya 2045. Depok: Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa Depok.
KemenkesRI. (2021). Vaksinasi Covid-19 Lindungi Diri, Lindungi Negeri. Kementerian Kesehatan RI, 9, 22–50.
Nashori, F., & Saputro, I. (2020). Psikologi Resiliensi. Universitas Islam Indonesia.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan praktik. Jakarta: EGC.
Rahayu, T. A, Pratik, H, & Suhadianto. (2021). Self Compassion dan Resiliensi pada Perawat Pasien Covid-19. INNER: Journal Of Psychological Research, 1(3), 103-111. https://aksiologi.org/index.php/inner
Reis, L. A. D., & Menezes, T. M. D. O. (2017). Religiosity and spirituality as resilience strategies among long-living older adults in their daily lives. Revista Brasileira de Enfermagem, 70(4), 761–766. https://doi.org/10.1590/0034-7167-2016-0630
Rinjani, W. A. (2020). Hubungan Social Support Dengan Resiliensi Caregiver Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Kabupaten Magelang 2020, Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang: tidak diterbitkan.
Rosyanti, L., & Hadi, I. (2020). Dampak psikologis dalam memberikan perawatan dan layanan kesehatan pasien COVID-19 pada tenaga profesional kesehatan. Health Information: Jurnal Penelitian, 12(1), 107- 130. https://doi.org/10.36990/hijp.vi.191
Sari, I. P., Al Madya, F. O., & Isro'yah, I. (2020). Sosialisasi Mengatasi Mental Health Terdampak Covid-19 Melalui Video Edukasi. Jurnal Abdidas, 1(5), 458-465. https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.103
Sari, D. M. P., Lestari, C. Y. D., Putra, E. C., & Nashori, F. (2018). Kualitas Hidup Lansia ditinjau dari sabar dan dukungan social. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 6(2), 131-1441. https://doi.org/10.22219/jipt.v6i2.5341
Stewart, D, et.al. (2020). International Council of Nurses. Advanced Practice Nursing Leadership: A Global Perspective. 15-23. DOI: 10.1007/978-3-030-30550-8
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta
Suriati (2018). Implikasi Takdir dalam Kehidupan Manusia. Jurnal Al Mubarok. 3(1). 36-51. https://doi.org/10.47435/al-mubarak.v3i1.213.
Zenevicz, L., Moriguchi, Y., & Madureira, V. S. F. (2013). The religiosity in the process of living getting old. Revista Da Escola de Enfermagem Da USP, 47(2), 433–439. https://doi.org/10.1590/s0080-62342013000200023
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The author grants copyright of his/her work to the journal licensed under CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License which allows others to use the work with acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.